Sekitar Inzal Mani

Di zaman secanggih ini dengan mudahnya informasi yang berseliweran setiap hari dan mudah di dapat ternyata masih ada banyak perempuan yang bersedia menerima begitu saja persetubuhan terjadi dan usai tanpa pelepasan dipihaknya. Padahal apa nikmatnya seks tanpa orgasme? Mengapa perempuan lebih sulit untuk orgasme dibanding laki-laki?

Buku Becoming Orgasmic karya David Darma menyatakan perempuan lebih banyak dibelenggu mitos-mitos kultural, adat, komunal (masyarakat) dan karena ketidak mengertian akan instrumen-instrumen genital yang dimilikinya hingga perempuan banyak yang tak mengerti bagaimana memainkan instrumen itu untuk menghasilkan musik yang merdu berupa orgasme.
Yang menjadi masalah adalah semakin tua usia seseorang, kebutuhan untuk orgasme makin mengecil, apalagi dibarengi dengan beban kerja yang makin bertumpuk. Seks kemudian hanya jadi hal rutin yang makin hari makin membosankan. Hingga jasa prostitusi kemudian menjamur dan pada akhirnya berbagai problem dan penyakit mulai menemani. Padahal seks adalah keindahan yang diciptakan Tuhan dengan tujuan utama untuk menghasilkan generasi pelanjut spesies manusia. Seks juga sesuatu yang semestinya makin mendekatkan seseorang dengan orang yang dicintainya karena bersatunya tubuh, lengkap dengan berbagai produksi cairannya.Jangan salah, Orgasme memiliki fungsi penting dalam kesehatan kita. Alfred Kinsey, seorang psikolog, pada tahun 1950an telah melakukan penelitian terhadap kehidupan seksual wanita dan pria pada saat itu. Kinsey menemukan bahwa seks terbukti mampu mengurangi stress. Hasil penelitian itu juga menemukan bahwa frekuensi seks yang teratur yang dijalani seseorang mampu meredam agresifitas dan tindak kekerasan yang umum terjadi pada orang yang kehidupan seks nya tidak menyenangkan.

Orang yang puas secara seksual terbukti mampu meredam kemarahan dan membantu keseimbangan jiwanya. Frekuensi yang teratur dalam berhubungan seks yang disertai orgasme juga mampu memperkecil tingkat kematian baik pada pria maupun wanita. Khusus bagi wanita, seks yang menyenangkan mampu menghindarkannya dari resiko penyakit jantung.
Prof. Dudley Chapman, seorang gynecologist, meyakini hasil studi yang dilakukan para psikolog dari Univ. Wilkes yang menyebutkan orgasme membantu tubuh memerangi segala macam infeksi. Pasangan yang secara aktif melakukan hubungan seks cenderung lebih menikmati kehidupan dengan resiko berkurangnya kesehatan yang lebih rendah dibandingkan dengan pasangan yang kurang aktif melakukan kegiatan seks.
Studi lain di Melbourne yang respondennya terdiri dari pria usia 20-50 tahun menyebutkan frekuensi ejakulasi yang teratur pada pria mengurangi resiko kanker prostat, selain mampu mencegah rasa sakit waktu buang air kecil.
Jika ejakulasi dan orgasme memiliki peran sedemikian penting dalam membantu kesehatan, harus juga dipahami bahwa salah satu dari kenikmatan dunia itu sengaja diciptakan Tuhan agar tubuh memperoleh hak nya untuk terlepas dari stress berkepanjangan yang dijalani setiap hari.

Terlepas dari ada atau tidaknya bukti ilmiah tentang pentingnya orgasme, sadarilah bahwa tubuh Anda memerlukan waktu untuk bersantai dan relaks melalui hubungan seks yang aman dan bertanggung jawab, begitu juga pasangan Anda. Maka jadikan ritual seks adalah bagian dari ibadah Anda kepada Sang Pemberi Hidup yang telah mengaruniakan keindahan dan kenikmatan itu dengan tetap mengucap syukur seberapapun kenikmatan sedang membelai Anda.

Tinggalkan komen